Gubernur sumbar mahyeldi besuk pasien korban erupsi gunung marapi (foto : dok pemprov sumbar) |
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar telah menetapkan tarif tiket pendakian Gunung Merapi Sumbar melalui Jalur Proklamator. Besaran tiket bervariasi, mulai dari Rp8.500 hingga Rp305.000. Untuk pendakian selama 2 hari 1 malam pada hari biasa, tiketnya seharga Rp12.500 per orang, termasuk biaya asuransi sebesar Rp2 ribu.
Gubernur menegaskan bahwa pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Merapi, yaitu BKSDA Sumbar, bertanggung jawab atas kejadian ini. Semua upaya yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari tanggung jawab tersebut. Mahyeldi juga menyatakan bahwa pelayanan kesehatan harus terjamin dan seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung oleh pemerintah. Bahkan, ruang istirahat juga telah disiapkan untuk korban.
Selain asuransi, Pemerintah Provinsi Sumbar juga akan berupaya memberikan santunan kepada korban erupsi Gunung Merapi melalui rekomendasi kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia. Pengajuan santunan dilakukan oleh Kabupaten/Kota dan diperkuat oleh provinsi melalui rekomendasi kepada Kemensos. Setiap korban bencana akan mendapatkan bantuan dari Kemensos, asalkan pengajuan dilakukan sesuai mekanisme yang telah ditentukan. Besaran asuransi yang akan diberikan adalah sekitar Rp15 juta untuk korban meninggal dunia dan Rp5 juta untuk luka-luka.
RS Achmad Mochtar (RSAM) di Kota Bukittinggi menjadi pusat pelayanan medis bagi masyarakat korban erupsi Gunung Merapi, termasuk para pendaki gunung. Tim BPBD, Basarnas, dan relawan terus bergerak mencari korban. Dinas Sosial dan Polda juga telah membantu dengan mendirikan dapur umum di lokasi bencana. Gubernur juga telah menugaskan RS Achmad Mochtar untuk menangani korban erupsi dan semua korban telah dibawa ke sana.
0 Comments